fbp unas

Pendekatan Transdisipliner Diperlukan Membantu Pelestarian Alam

“Konservasi tidak hanya harus melibatkan pemerintah, tetapi pendekatan transdisipliner.” Jogjakarta (21/2) FBP UNAS– Demikian Dr Chris Margueles,  dari RCCC UI   dalam makalah nya menarik tentang “Transdisciplinary Science for Improved Biodiversity and Development Outcomes.” Presentasi kunci ini disampaikan di Arena 1st International Symposium on Biodiversity Conservation & Ecotourism. (20/2), di Jogjakarta.

Menurutnya,  konservasi berhasil dipengaruhi keputusan manusia, dan disertai pengaturan tata kelola yang dapat memicu perubahan. Namun, sebagian besar ilmu pengetahuan konservasi di berbagai negara, tidak berakar pada pemahaman mendalam tentang cara kerja sistem sosial-ekologis dan apa yang menentukan perilaku masyarakat. Padahal pilihan tersebut kemudian  menentukan masa depan sebuah lanskap.

Dr Margueles, memperkenalkan teknik yang menurutnya sudah dikenal luas dan telah teruji, namun jarang digunakan dalam proyek konservasi yang didanai pihak luar. “Kami telah menggunakan teknik-teknik ini untuk melengkapi dan memperkuat intervensi.” ujar mantan Vice President Conservation International ini.

Sementara itu dalam sesi culture and conservation, juga dipresentasikan, faith base conservation approach, oleh Dr Fachruddin Mangunjaya, dari Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, dan Dr. Gugah Praharawati, dari Pusat Pengajian IslamUniversitas Nasional yang mempresentasikan makalah tentang pendekatan agama Islam dalam membantu penyadaran atas perdagangan dan perburuan satawa illegal di Sumatra.

Lihat:  BCE Abstract

Simposium BCE  dihadiri lebih dari 300 peserta terdiri dari para ilmuawan, praktisi biologi, akademisi, lembaga lembaga konservasi dan lembaga penelitian dari dalam dan luar negeri, hadir dalam Simposium Petama tentang konservasi biodiversitas dan ekowisata berkelanjutan 20-21 Februari di  Jogjakarta.  Simposium, mempertemukan peneliti, pelaku wisata, dan pegiat konservasi untuk masa depan alam yang lestari. 

Sementara itu Dr Jatna Supriatna, meluncurkan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) bekerjasama dengan LPDP dan Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi meluncurkan Dana Riset untuk #WALLACEA.  

Baca Juga  Seminar SBL #BiologiUnas: Mewujudkan Karakter Biolog yang Cerdas dan Cekatan! 🌏🔍🌿✨

Info lebih lanjut: Peluncuran dana penelitian DIPI

Sulawesi merupakan kawasan unik yang menjadi inspirasi berbagai teori evolusi, bantuan inisiatif pendanaan ini akan membuka peluang untuk mahasiswa terutama bidang biologi  mendapatkan beasiswa dan riset di kawasan Wallacea. (end)

| Berita Terbaru