UNAS, Jakarta mengutip dari GlobalReview, – Sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat kerja sama antarbangsa di bidang konservasi, Universitas Nasional (UNAS) bersama Kedutaan Besar Malaysia melaksanakan kegiatan Restorasi Ekosistem Mangrove “Menanam Akar, Menyuburkan Persahabatan” dengan menanam 10.000 bibit mangrove di kawasan pesisir Kampung Bahari Nusantara, Tangerang, Banten, pada Rabu, (15/10).
Baca juga: PLBA Hari Kedua, UNAS Bekali Mahasiswa dengan Ideologi Pancasila dan Literasi Film
Program ini menjadi bagian dari upaya konkret dalam restorasi ekosistem pesisir yang saat ini menghadapi tekanan berat akibat abrasi, polusi, dan alih fungsi lahan.
Baca juga: Sambut Mahasiswa Baru, UNAS Bekali Karakter dan Literasi Digital
Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata diplomasi lingkungan antara dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, dalam mendukung agenda global mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).
Baca juga: UNSIA Raih Peringkat Top 100 WURI untuk Universitas Terinovasi di Dunia
“Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi menanam harapan untuk masa depan. Mangrove menyimpan karbon lima kali lebih besar dibandingkan hutan daratan, dan menjadi benteng alami bagi masyarakat pesisir,” kata Rektor UNAS, El Amry Bermawi Putera, dalam sesi jumpa pers yang digelar bersama Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
Baca juga: Inspiratif! Mahasiswa UTA’45 Jakarta Dilepas ke Malaysia, Siap Jadi Duta Bangsa
“Kami percaya bahwa kerja sama seperti ini menjadi model sinergi akademisi, diplomasi, dan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim,” ungkap Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
Baca juga: Ternyata, Hampir 50% Penumpang Internasional Whoosh Berasal dari Negeri Jiran, Malaysia
Selain aspek ekologis, kegiatan ini juga memiliki dimensi edukatif dan sosial. Mahasiswa dari UNAS dan Universitas mitra di Malaysia terlibat langsung dalam proses penanaman, pendampingan masyarakat, hingga edukasi lingkungan berbasis penelitian.
Pendekatan partisipatif ini, menurut Dubes Syed Hasrin diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan kepedulian lintas generasi terhadap ekosistem mangrove.

Dari hasil survei lokasi yang dilakukan sejak Agustus 2025, kawasan Hutan Mangrove Kampung Bahari Nusantara dipilih karena memiliki potensi restorasi terbesar, kondisi ekologi yang mendukung, serta berfungsi penting sebagai sabuk hijau pesisir Banten. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa UNAS, perwakilan Kedubes Malaysia, komunitas lingkungan, serta masyarakat pesisir setempat dengan dukungan TNI AL–Komando Armada I.
Baca juga: Kedutaan Malaysia, UNAS, Tanam 10,000 Anak Pokok Bakau Di Indonesia
Ketua pelaksana program yang juga Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Fachruddin Mangujaya menjelaskan bahwa selain penanaman, kegiatan ini juga mencakup edukasi dan kampanye lingkungan melalui pelatihan perawatan mangrove serta sosialisasi manfaat ekologis dan ekonominya.
Program ini diharapkan dapat:
- Memulihkan fungsi ekologis kawasan pesisir sebagai benteng alami abrasi dan intrusi air laut.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang pentingnya konservasi mangrove.
- Menghasilkan model kolaborasi internasional antara perguruan tinggi dan lembaga diplomatik dalam konservasi lingkungan.
- Memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Malaysia melalui aksi nyata di bidang lingkungan hidup.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Universitas Nasional untuk menanamkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat dan riset berbasis konservasi,” tambah Fachruddin.