fbp unas

Dosen Prodi Agroteknologi UNAS: Dinamika Urban Farming di Jakarta, Solusi Pangan Masa Depan

GlobalReview, Jakarta — Universitas Nasional (UNAS) melalui program studi Agroteknologi turut memeriahkan Festival Mikul Buah 2025 yang untuk pertama kalinya digelar di Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan antarwarga sekaligus memperkuat identitas budaya Betawi sebagai warisan yang perlu terus dijaga dan dilestarikan. 

Dalam kesempatan tersebut, Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS mengambil bagian aktif melalui kehadiran Ir. Inkorena G. S. Sukartono, M.Agr., sebagai narasumber dalam sesi talkshow bertema “Dinamika Urban Farming di Jakarta”.

Dalam pemaparannya, Ir. Kartono menekankan bahwa pertanian perkotaan menjadi solusi penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan masa depan, terlebih dengan prediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, sebagian besar penduduk dunia akan tinggal di wilayah perkotaan.

Urban farming bukan hanya soal menanam, tetapi juga membangun kemandirian pangan di tengah keterbatasan ruang,” ujar Kartono.

Ia menjelaskan bahwa praktik urban farming mencakup kebun komunitas, kebun rumah tangga, serta pemanfaatan ruang sempit dan lahan tidak terpakai. Di Jakarta, praktik ini terus berkembang dengan dukungan teknologi budidaya modern seperti vertikultur, hidroponik, aquaponik, dan microgreens, yang memungkinkan masyarakat bercocok tanam di lingkungan rumah masing-masing.

Berbagai jenis tanaman seperti bayam, sawi, seledri, tomat, cabai, hingga tanaman hias disebut sangat memungkinkan untuk dibudidayakan secara mandiri. Urban farming juga sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang menekankan pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan di tingkat lokal.

Selain memaparkan konsep dan teknik budidaya, Kartono juga memperkenalkan produk olahan hasil pertanian, seperti minuman lidah buaya. Ia turut mengedukasi warga mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik cair seperti EM4 untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman.

Sesi diskusi bersama warga berlangsung hangat dan interaktif. Masyarakat Kelurahan Pasar Minggu menyampaikan antusiasme dan harapan agar ke depan tersedia pendampingan serta pelatihan berkelanjutan mengenai teknik budidaya tanaman bergizi yang praktis dan ramah lingkungan.

Urban farming bukan hanya tentang bercocok tanam, tetapi juga membangun ekosistem lingkungan yang sehat dan produktif di tengah padatnya kehidupan perkotaan,” pungkas Kartono.

Dengan dukungan edukasi yang konsisten dan partisipasi aktif masyarakat, urban farming diyakini dapat menjadi gerakan kolektif yang memperkuat ketahanan pangan keluarga sekaligus mendorong terbentuknya komunitas urban yang mandiri, sehat, dan berdaya. *

 

Sumber :

MajalahGlobalReview.com — Dosen Prodi Agroteknologi UNAS: Dinamika Urban Farming di Jakarta, Solusi Pangan Masa Depan

| Berita Terbaru