fbp unas

UNAS dan Kedutaan Besar Malaysia Galakkan Restorasi Mangrove di Pesisir Tangerang

TANGERANG – Universitas Nasional (UNAS) bersama Kedutaan Besar Malaysia melaksanakan survei kedua kegiatan penanaman dan restorasi mangrove di kawasan Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (9/9/2025). Program ini menjadi bukti nyata komitmen kedua pihak dalam konservasi lingkungan sekaligus penguatan kerja sama internasional.

Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyentuh aspek ekologi, tetapi juga berorientasi pada edukasi dan sosial. “Mahasiswa sebagai generasi muda akan dilibatkan langsung dalam proses survei, penanaman, hingga monitoring pertumbuhan mangrove sehingga memperoleh pengalaman lapangan yang berharga,” ujarnya.

Program kolaboratif ini turut menggandeng Klub Indonesia Hijau, Kelompok Stacia Hijau, masyarakat sekitar, hingga siswa sekolah. Kehadiran Kedutaan Besar Malaysia diharapkan memperkuat diplomasi lingkungan, mempererat hubungan bilateral, serta menjadi model kerja sama internasional dalam menjaga ekosistem pesisir.

Survei kedua ini menargetkan restorasi ekosistem pesisir melalui penanaman 10.000 batang mangrove di lahan yang mengalami degradasi. Upaya ini diharapkan mampu memulihkan fungsi ekologis pantai, seperti menahan abrasi, menangkap sedimen, sekaligus menjadi habitat biota laut.

Sejumlah akademisi turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya mantan dosen UNAS J. Sugardjito, Ph.D., Astri Zulfa, M.Si., Astri Rozanah Siregar, M.Si., serta Dr. Irma Indriyani selaku Kepala Biro Administrasi Kerja Sama UNAS.

Dari unsur lokal, Kelompok Tani Hutan (KTH) Remaja Tanjung Burung ikut terlibat. Ahmad Marbawi, atau akrab disapa Bawi, menjelaskan terdapat dua titik penanaman, yakni di bibir pantai untuk acara seremoni dan di area lebih dalam untuk jumlah penanaman yang lebih besar.

“Dari 10.000 batang mangrove yang ditanam akan dilakukan monitoring berkala. Jika ada yang mati akan diganti melalui metode tambal sulam. Lahan hutan lindung Desa Sukawali seluas 111 hektare ini, di mana sekitar 60 hektare sudah abrasi, pelan-pelan harus kita hijaukan kembali sebagai benteng alami daerah ini,” tutur Bawi.

Dengan langkah konkret ini, UNAS, Kedutaan Besar Malaysia, dan masyarakat setempat berharap kawasan pesisir Pakuhaji dapat kembali hijau, tangguh, sekaligus menjadi ruang hidup yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Fadlik)

 

Sumber: Media Indonesia Satu – UNAS dan Kedutaan Besar Malaysia Galakkan Restorasi Mangrove di Pesisir Tangerang

| Berita Terbaru