JAKARTA, 21-22 Oktober 2024 – Program Studi Agroteknologi Universitas Nasional (UNAS) kembali menunjukkan peran pentingnya dalam upaya global untuk menghadapi perubahan iklim melalui kolaborasi internasional. Bersama dengan Institute of Ecosystem Science Borneo (IEB), Universiti Putra Malaysia Bintulu Sarawak Campus (UPMKB), UNAS sukses menyelenggarakan acara UPMKB & UNAS Online Student Exchange 2024 dengan tema “Bridging Borders for Climate Action”, yang berlangsung secara daring pada 21–22 Oktober 2024.
Acara ini dibuka oleh Dr. Syeed SaifulAzry Osman Al Edrus, Direktur IEB UPMKB, Malaysia, dan Ir. Etty Hesthiati, M.Si, Ketua Program Studi Agroteknologi, Fakultas Biologi dan Pertanian, Universitas Nasional. Dalam sambutannya, Ir. Etty menekankan peran penting Program Studi Agroteknologi UNAS dalam memberikan solusi nyata bagi tantangan pertanian dan lingkungan di Indonesia, terutama melalui penelitian yang mendukung ketahanan pangan dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Tema ” Bridging Borderd for Climate Action” ini juga sangat menarik krn mencerminkan esensi dari kolaborasi antara UPMKB dan Unas yg bekerjasama, berbagi pengetahuan serta mengembangkan solusi inovatif untuk menjàga kelestarian bumi.
Pada acara ini, dua narasumber dari UNAS tampil menarik dengan paparan topik yang sangat relevan:
Ir. Inkorena G. S. Sukartono, MAgr, mempresentasikan materi berjudul “Land Degradation and Threats to the Lives of Indonesian People”. Ia menjelaskan bagaimana degradasi lahan tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat Indonesia, terutama petani yang sangat bergantung pada lahan yang sehat untuk mata pencaharian mereka. Melalui Program Studi Agroteknologi, UNAS berperan aktif dalam riset dan pengembangan solusi yang inovatif untuk mengatasi masalah ini.
Nurul Hanifah, SP, menyampaikan presentasi berjudul “Postharvest Handling of Fresh Vegetables in Indonesia to Improve Economy and Food Security”. Ia menyoroti pentingnya penanganan pasca-panen yang baik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sayuran segar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi petani serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain narasumber dari UNAS, acara ini juga diisi oleh dua pakar dari UPMKB, yaitu Dr. Keeren Sundara Rajoo, yang berbicara tentang “Sustainable Forest Management with Phytoremediation and Sewage Sludge”, serta Dr. Alvin Lim Teik Zheng, yang memaparkan penelitian tentang “Harnessing Sunlight for Environmental Remediation of Organic Pollutants”. Kedua pembicara ini menambah dimensi ilmiah yang kuat dalam diskusi lintas negara.
Sebagai moderator, Miss Beatrice Lyeja anak Kayok, mahasiswa pascasarjana dari IEB UPMKB, berhasil memandu jalannya acara dengan interaksi yang dinamis antara pembicara dan peserta.
Kegiatan yang diikuti oleh 151 partisipan baik Dosen dan mahasiswa UPMKB, UNAS dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia maupun Malaysia dan India ini ditutup dengan pesan penuh harapan dari Dr. Syeed SaifulAzry Osman Al Edrus dan Ir. Etty Hesthiati. Mereka mengungkapkan keinginan untuk terus mempererat kerja sama antara UPMKB dan UNAS di masa mendatang, baik melalui program pertukaran mahasiswa maupun kolaborasi penelitian. Bahkan, keduanya berharap program ini bisa dilakukan secara langsung atau onsite di kampus masing-masing untuk memperdalam pertukaran ilmu dan budaya.
Program Studi Agroteknologi UNAS sekali lagi menegaskan komitmennya untuk menjadi ujung tombak dalam mendukung pertanian berkelanjutan, ketahanan pangan, serta pelestarian lingkungan melalui kolaborasi internasional dan penelitian yang berdampak langsung pada masyarakat.