Jakarta – Dr Sri Suci Utami Atmoko, Ph.D, seorang ahli konservasi primata dari Universitas Nasional (UNAS), menekankan kepada publik bahwa primata, termasuk kera dan monyet, seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Beliau mengungkapkan bahwa primata memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan terdapat risiko penularan penyakit yang bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Narasi ini mengutip artikel dari Tjahyo yang dipublikasikan di ChatNews.ID pada tanggal 13 November 2024, yang dapat diakses melalui tautan https://chatnews.id/read/pakar-primata-monyet-dan-kera-bukan-binatang-peliharaan.
Dr. Sri Suci Utami Atmoko, Ph.D, seorang pakar konservasi primata dari Universitas Nasional (Unas), menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya tidak memelihara primata seperti kera dan monyet sebagai hewan peliharaan. Dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, yang dilaporkan dari Jakarta pada hari Rabu, 13 November 2024, Dr. Suci, yang juga alumnus Fakultas Biologi UNAS, mengungkapkan bahwa primata memiliki fungsi krusial dalam ekosistem, termasuk dalam proses regenerasi hutan. Ia mengatakan, “Mengapa kita harus memelihara mereka hanya untuk kesenangan pribadi? Bayangkan bagaimana rasanya harus hidup di dalam kandang, padahal mereka seharusnya bebas di hutan.”
Dr. Suci, yang telah mengabdikan 30 tahun dalam konservasi orangutan, menambahkan bahwa kebanyakan primata adalah pemakan buah yang membantu penyebaran biji saat mereka bergerak di habitat mereka. Fungsi ini sangat penting untuk upaya pengendalian perubahan iklim, terutama di tengah ancaman deforestasi dan kebakaran hutan yang mengancam habitat mereka. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa deforestasi dan kebakaran hutan tidak hanya mengancam keberadaan primata tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular antara hewan dan manusia.
Menurut Dr. Suci, interaksi antara orangutan dan manusia yang tinggal di dekat hutan meningkat akibat pengurangan zona penyangga yang menjadi sumber makanan primata. Hal ini dapat menyebabkan primata lebih mudah tertangkap atau terperangkap di area pertanian dan jika terjadi penularan penyakit, tidak hanya manusia yang berisiko tetapi juga populasi primata di hutan.
Sumber : Pakar Primata: Monyet dan Kera Bukan Binatang Peliharaan!