- Nama: Dr. Mohammad Kasim Moosa
- Keahlian: Biologi Kelautan
- Almamater: Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS)
- Angkatan: 1963
- Jabatan: Pernah menjadi Dekan ke empat di Fakultas Biologi Universitas Nasional, Kepala Laboratorium Zoologi Laut, Kepala Pusat Peneliti Biologi Laut, ahli peneliti utama ( APU), Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Biologi Laut, serta Pimpinan Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut.
Mohammad Kasim Moosa adalah alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional, tahun 1963, di kalangan ilmuwan Biologi Kelautan dikenal sebagai ahli kepiting bakau, hasil risetnya terpublikasikan di jurnal ilmiah international bereputasi, dan beliau bersama Anugerah Nontji, berkontribusi besar dalam sains kelautan di Asia Tenggara dan global.
Pernah menjadi Dekan ke empat di Fakultas Biologi Universitas Nasional. Kepala Laboratorium Zoologi Laut, Kepala Pusat Peneliti Biologi Laut, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Biologi Laut, serta Pimpinan Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut.
Sebagai ahli peneliti utama ( APU) beliau menulis lebih dari 73 judul di jurnal ilmiah, termasuk tiga di antaranya yang dipublikasikan di Nature. Kasim Moosa juga tercatat sebagai penemu tiga family, 11 genera, 45 spesies dari kepiting dan stomatopoda. Dia juga yang pernah menginformasikan adanya ikan fosil hidup di Biak, Papua.
Lihat: The Ecology of Indonesia Seas
Kasim Moosa menjadi salah satu penemu Coelancanth, ikan purba yang sebelumnya diduga telah punah sejak masa Cretaceous, 65 juta tahun lalu. Sebelum penemuan pertamanya di perairan Afrika Selatan tahun 1938, Coelancanth atau ikan berahang dianggap para ilmuwan telah punah. Kemudian diketahui ikan ini mempunyai habitat di perairan Kepulauan Komoro, Samudera Hindia. Hingga pada tahun 1998, nelayan di perairan Manado, Sulawesi Utara, menemukan ikan yang oleh penduduk lokal setempat dinamakan ikan raja. Ikan itu secara fisik mirip dengan Coelancanth yang ada di Kepulauan Komoro.
Kasim Moosa bersama dua koleganya, Mark Erdmann dan Roy L Caldwell, mempublikasikan penemuan tersebut di Nature dengan judul artikel “Indonesian “king of the sea” Discovered. Kasim Moosa adalah ilmuwan biologi kelautan LIPI, yang dianggap mengangkat reputasi lembaga ilmiah tertua dan terbesar di Indonesia itu di mata internasional.
Sumber:
Mohammad Kasim Moosa – Wikipedia
Kasim Moosa Diberi Penghargaan LIPI untuk : Mohammad Kasim Moosa – Kompas.com