PEKALONGAN (FBP-Unas, 27/10). Mahasiwa perkumpulan Primata Biologi UNAS, LUTUNG, mengikuti pelatihan pada tanggal 24 hingga 27 Oktober 2024, Desa Sokokembang, Kec. Petungkriyono, Kab. Pekalongan. Pelatihan ini difasilitasi oleh Swara Owa untuk peneliti muda seluruh Indonesia.
Lokasi tersebut menjadi tempat pelaksanaan sekaligus saksi dari sebuah kegiatan penting dalam dunia konservasi primata, yaitu Metode Survei Pelatihan Primata ke-11. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Swara Owa dan KP3Primata, dengan dihadiri oleh 18 peserta terpilih dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.
Dalam suasana yang hangat dan kolaboratif, para peserta mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar tentang teknik survei populasi Owa menggunakan metode Vocal Count Triangulation dan teknologi bioakustik.
Pelatihan ini dipandu oleh pemateri yaitu Salmah Widiyastuti, Kurnia Ahmadin, Nur Aoliya, dan Sinan Serhadli dari PRCF (People Resources and Conservation Foundation) yang masing-masing membagikan wawasan mendalam tentang teknik dan aplikasi praktis dari metode yang digunakan. Setiap sesi dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dasar yang kuat dalam melakukan penelitian dan monitoring Owa, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya konservasi primata. Selain itu terdapat pembekalan materi yang diberikan oleh Bapak Arif Setiawan sebagai Direktur Swara Owa, mengenai konservasi Owa Jawa di Petungkriyono yang dilakukan Swara Owa.
Mahasiswa Unas yang terlibat adalah, Feriska Lindayu, merupakan mahasiswi Prodi Biologi dari Universitas Nasional yang juga Ketua “LUTUNG” Forum Studi Primata, terpilih sebagai delegasi yang mewakili aspirasi generasi muda dalam konservasi primata. Kehadirannya memberikan semangat baru dan perspektif segar bagi sesama peserta.
“Selama empat hari pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik lapangan yang memperkuat pemahaman tentang metode survei lapangan,” ujar Feriska.
Lihat Juga: Presentai Bioakustik Mahasiswa Doktor di Tuanan
Selain itu menurutnya, diskusi dilakukan juga diskusi kelompok dan sesi berbagi pengalaman memperkuat jaringan antar peneliti dan penggiat konservasi, menciptakan ikatan yang lebih erat dalam upaya pelestarian spesies primata.
Tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membangun jejaringan di bidang konservasi. Pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian Owa di masa depan. Kesuksesan kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menjaga kelangsungan hidup Owa dan habitatnya, serta memperkuat komitmen kolektif untuk pelestarian alam dan lingkungan.
Kesempatan mengikuti kegiatan Metode survei Pelatihan Primata ke-11 ini, besar harapan untuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam penelitian dan konservasi primata di Indonesia, serta melahirkan generasi baru peneliti yang peduli akan keberlanjutan dan pelestarian spesies primata, khususnya Owa.
`- Biology Creative Team, (Frs).