Jakarta (UNAS) – Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian (FBP) Universitas Nasional (UNAS) mengadakan seminar bertajuk ‘Peran Media dalam Menarik Minat dan Mengedukasi Generasi Muda untuk Terjun ke dalam Sektor Pertanian’. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Selasar UNAS Blok I Lt.III, pada Sabtu, (7/12).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan FBP UNAS Prof. Dr. Dra. Sri Endarti Rahayu, M.Si., Moderator Nurul Hanifah, S.P., M.Si, Narasumber 1 Ahmad Syarif dan Narasumber 2 Yulianto, S.Pi serta mahasiswa/i prodi FEB.
Seminar ini dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana, Venansius, yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk menggugah kesadaran generasi muda. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran vital dalam ketahanan pangan global. “Di tengah tantangan pangan dunia dan regenerasi petani yang semakin mendesak, pemahaman dan partisipasi generasi muda sangat krusial. Venansius dan tim berharap seminar ini dapat menjadi titik awal bagi peserta untuk memandang sektor pertanian sebagai bidang yang penuh potensi dan inovasi,” ujarnya.
Venansius juga memperkenalkan dua pembicara ahli yang diundang untuk berbagi wawasan dan pengalaman. Narasumber itu adalah Ahmad Syarif, pengelola Kebun Hidroponik Latar Babe, dan Bapak Yulianto, perwakilan dari Media Sinar Tani. Kedua narasumber tersebut memberikan sudut pandang yang menarik mengenai cara media dapat menjadi penghubung efektif untuk memperkenalkan pertanian kepada generasi muda.
Ketua Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO), Bintang Akmal, dalam sambutannya menyoroti peran strategis media dalam mempopulerkan sektor pertanian. “Media, baik itu tradisional maupun digital, memiliki potensi besar untuk menyampaikan informasi dan edukasi yang menarik. Di era persaingan lintas sektor saat ini, penting bagi kita untuk memanfaatkan media secara kreatif agar sektor pertanian bisa bersaing dan menarik perhatian anak muda,” ungkapnya.
Ia juga mengajak peserta untuk melihat pertanian tidak hanya sebagai pekerjaan konvensional, tetapi sebagai bidang yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi. “Melalui seminar ini, kami berharap akan lahir gagasan-gagasan baru yang dapat mendorong pembangunan sektor pertanian yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan,” tambahnya.
Selain itu, Ahmad Syarif memaparkan materi terkait pengalamannya mengelola kebun hidroponik yang sukses menarik perhatian anak muda. Ia menekankan bahwa sektor pertanian saat ini tidak lagi identik dengan pekerjaan berat di ladang, melainkan bisa menjadi bisnis modern dengan bantuan teknologi.
Sementara itu, Yulianto dari Media Sinar Tani menyoroti terkait media dapat menjadi alat advokasi yang efektif. Ia menjelaskan bahwa melalui cerita yang menarik dan edukatif, media dapat membangun citra pertanian yang positif di mata generasi muda. “Kunci utamanya adalah mengemas pesan dengan cara yang relevan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari generasi muda,” jelasnya.
Kemudian, Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga menanamkan semangat untuk menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu tumpuan masa depan bangsa. Diskusi yang berlangsung interaktif membuktikan antusiasme peserta terhadap tema yang diangkat. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, penyerahan sertifikat dan souvenir UNAS kepada Moderator dan kedua Narasumber, serta foto bersama. (SAF)