fbp unas

EDUKASI LINGKUNGAN SEJAK DINI BERBASIS PERTANIAN DENGAN PERSATUAN ORANG TUA ANAK DENGAN DOWN SYNDROME (POTADS)

Jakarta, 9 September 2025 – Program Studi Agroteknologi UNAS menyelenggarakan kegiatan edukasi lingkungan dan pertanian inklusif bagi anak-anak dari Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS). Acara yang berlangsung di Kebun Percobaan Agroteknologi UNAS ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran lingkungan dan keterampilan praktis berbasis pertanian sejak usia dini.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Program Studi Agroteknologi dalam mendukung pendidikan inklusif dan pemanfaatan lahan pertanian sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Kepala Kebun Percobaan Agroteknologi FBP UNAS, Ir. Inkorena G S Sukartono, M.Agr., menyambut baik kegiatan ini.

“Kami percaya bahwa lingkungan alami dan kegiatan bercocok tanam memberikan stimulasi yang sangat positif bagi perkembangan motorik dan sensorik anak-anak. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya berbagi ilmu tentang agroteknologi, tetapi juga membuka ruang bagi inklusi sosial dan pembelajaran yang menyenangkan bagi adik-adik POTADS,” ujar Ir. Inkorena G S Sukartono, M.Agr., dalam sambutannya.

Sambutan oleh Kepala Kebun Percobaan Agroteknologi Ir. Inkorena G S Sukartono, M.Agr

Sementara itu, perwakilan dari POTADS menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif yang diberikan. “Kegiatan ini amat berarti. Anak-anak kami mendapatkan kesempatan berharga untuk berinteraksi langsung dengan alam, yang seringkali sulit ditemukan di tengah kota. Sentuhan langsung dengan tanah dan tanaman ini menjadi terapi sekaligus edukasi yang tak ternilai harganya bagi mereka,” 

Para siswa POTADS terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan edukasi pertanian. Mereka didampingi dan dibantu oleh sejumlah mahasiswa Program Studi Agroteknologi UNAS dalam setiap tahapan.

Kegiatan inti mencakup:

  1. Praktik Menanam: Anak-anak dengan antusias melakukan penanaman bibit bayam, sebuah proses yang mengajarkan mereka tentang siklus hidup tanaman dan tanggung jawab merawat.

  2. Panen Raya: Mereka juga berkesempatan merasakan kegembiraan memanen hasil tanaman yang sudah siap, menghubungkan upaya yang dilakukan dengan hasil nyata.

  3. Pengolahan Hasil Pertanian: Sesi edukasi dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Secara kreatif, peserta diajak membuat Takoyaki, memberikan pemahaman bahwa hasil pertanian dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat.

Siswa Potads melakukan kegiatan perawatan tanaman bayam
Para siswa Potads melakukan kegiatan panen
Siswa POTADS belajar pengolahan hasil pertanian yaitu pembuatan Takoyaki yang didampingi oleh mahasiswa Agroteknologi

Kolaborasi antara Program Studi Agroteknologi dan POTADS ini diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan edukasi inklusif di masa depan, menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan alam dapat diakses serta dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

| Berita Terbaru